top of page

Kembali Dilakukan Uji Cangkok Ginjal Babi ke Manusia

Nabilla Riyadi

Editor : Anisa Fadilah


foto: halodoc.com


Jakarta, PK


Pada Selasa (21/12) keberhasilan transplantasi dari ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik terhadap penerima seorang manusia untuk kedua kalinya berhasil diumumkan oleh Ahli bedah di Universitas New York Langone Health. Atas pencapaian tersebut dapat membuka jalan bagi penggunaan organ non-manusia pada pasien yang membutuhkan transplantasi.


Namun, saat ini kedua operasi diselesaikan masih dalam tahap eksperimental atau melibatkan orang-orang yang berkeinginan hidup dengan ginjal babi.


Dilansir dari laman resmi cnnindonesia.com pada Selasa (21/12), eksperimental pertama ditransplantasikan ke seorang wanita mati otak, di mana keluarganya memberikan izin kepada dokter untuk melakukan operasi sesaat sebelum penopang hidupnya dimatikan. Eksperimental kedua, kini tim ahli bedah yang sama telah mengulangi prestasi tersebut pada individu yang baru saja meninggal usai dirawat dengan ventilator.


Dilihat oleh para ilmuwan, transplantasi dari hewan ke manusia dianggap sebagai solusi cerdas untuk kekurangan organ donor saat ini. Para ahli bedah menggunakan ginjal babi yang telah direkayasa secara genetik.


Ahmad Rusdan Utomo selaku Ahli biologi molekuler suatu waktu mengatakan, organ babi dan organ manusia memiliki 84 persen kesamaan genetik. Transplantasi ginjal babi ke manusia ini memang tampak menjanjikan.


Dikutip dari laman resmi cnnindonesia.com pada Selasa (21/12), "selain itu babi mudah diternak sehingga bisa menjadi sumber transplantasi bagi mereka yang gagal ginjal," ucap Ahmad.


Beliau menyebutkan implementasi transplantasi ginjal dengan menggunakan ginjal babi masih terkendala beberapa hal. Kendala itu di antaranya kebutuhan rekayasa genetika babi dan polemik status halal.



Comments


bottom of page