
(sumber foto: jurnas.com)
Jakarta, PK
Pada Selasa (11/1) Thailand mendeteksi adanya flu babi Afrika. Terbukti dalam sampel swab permukaan yang dikumpulkan di rumah jagal, Provinsi Nakhon Pathom. Hal ini menjadi kasus pertama flu babi Afrika di Thailand.
Dilansir dari laman resmi cnnindonesia.com pada Rabu (12/1), pihak berwenang sebelumnya melakukan penyelidikan selama akhir pekan. Penyelidikan ini dilakukan setelah beredar rumor penyakit tersebut telah menewaskan kawanan babi Thailand dalam beberapa pekan terakhir.
Tidak hanya itu, beredar pula rumor bahwa ada pihak yang berupaya menutupi hal tersebut seperti yang diberitakan CNA pada Selasa (11/1).
Berdasarkan penyelidikan itu, satu dari 309 sampel yang dikumpulkan terkonfirmasi positif flu babi Afrika. Sampel daerah itu diambil dari babi-babi di 10 peternakan. Sorravis Thaneto selaku Direktur Jenderal Departemen Pengembangan Peternakan mengatakan penyelidikan dilakukan melalui swab permukaan di dua rumah jagal.
Dikutip dari laman resmi cnnindonesia.com pada Rabu (12/1), “Kami menemukan satu sampel positif flu babi Afrika,” ujar Sorravis.
Perlu diketahui, konfirmasi itu muncul setelah pihak berwenang Thailand membantah selama bertahun-tahun wabah lokal dari penyakit fatal yang melanda Eropa dan Asia, serta membunuh jutaan babi.
Universitas Kasetsart menyatakan bulan lalu laboratorium nya penyakit itu pada babi yang sudah mati, dan laporan tersebut pertama dibuat di Thailand.
Pihak berwenang akan mendeklarasikan zona wabah penyakit dalam radius 5 km dari tempat sampel ditemukan.
Thailand juga akan memberitahu Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) tentang penemuan resmi penyakit itu.
Sumber: CNN Indonesia
Penulis: Nabilla Riyadi Pertiwi Putri
Comments