Editor : Anisa Fadilah
foto: kompas.com
Jakarta, PK
Dilansir dari laman resmi cnnindonesia.com pada Senin (10/1), berdasarkan hasil survei Indikator Publik Indonesia mengungkapkan bahwa mayoritas responden tidak sepakat adanya wacana perpanjangan masa jabatan presiden selama tiga periode. Hal ini tertuang dengan jumlah responden sebanyak 56,8 tidak sepakat.
Dikutip dari cnnindonesia.com pada Senin (10/1), “33,4 persen setuju, 30,9 persen sangat tidak setuju, 2,9 persen kurang setuju, dan 5,2 persen sangat setuju,” ujar Burhanuddin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia dalam paparan hasil survei lembaganya, Minggu (9/1).
Dalam survei yang sama, jumlah responden menyatakan tidak setuju mencapai 58 persen. Hal ini dapat disimpulkan, sebagian responden tidak setuju dengan wacana presiden yang memperpanjang masa jabatannya selama tiga periode hingga 2027.
Tak hanya itu, mayoritas responden juga tidak setuju apabila Jokowi yang ketiga kalinya maju kembali untuk capres di Pilpres 2024. “"Setuju 33,3 persen, kurang setuju 28,4 persen, tidak setuju sama sekali 27,1 persen, sangat setuju 6,7 persen," katanya, CNNIndonesia.com, Senin (10/1).
Hanya sedikit responden yang setuju jika Jokowi lanjut hingga 2027. Mayoritas responden menyatakan bahwa pergantian kepemimpinan nasional melalui pemilu 2024 harus tetap dilaksanakan.
Survei ini dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pada 6-11 Desember 2021 terhadap warga kalangan 17 tahun ke atas atau sudah menikah dengan metode multistage random sampling.
Sumber: CNN Indonesia
Penulis: Nabilla Riyadi Pertiwi Putri
Comments