top of page

Baliho Puan di Lokasi Pengungsian Semeru Mendapat Kritikan Formappi

Siti Nurmawati

Editor : Anisa Fadilah


foto: kompas.com


Munculnya baliho Puan Maharani akhir-akhir ini di lokasi pengusian warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru mendapat sorotan dan kritikan dari berbagai pihak, salah satunya adalah Formappi atau Forum Masyarakat Peduli Parlemen. Peneliti Formappi mengimbau Puan agar angkat suara dan meminta maaf atas baliho-baliho tersebut.


Lucius Karus, salah satu peneliti Formappi berpendapat bahwa Puan Maharani seyogyanya mengklarifikasi agar hal ini tidak menggiring opini masyarakat dan menimbulkan pertanyaan publik. Selain itu, permintaan maaf juga harus disampaikan sebagai bentuk kerendahan hati Puan kepada korban terdampak Semeru.


“Permintaan maaf penting untuk menunjukkan kerendahan hati dan penghargaan terhadap keluarga korban bencana alam,” ucapnya sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.


Lucius mengkritik baliho-baliho tersebut karena tidak menunjukkan sikap simpati kepada korban terdampak Semeru.


“Orang lagi berjibaku, berjuang untuk mengatasi segala dampak bencana, pada saat yang bersamaan muncul baliho dengan foto wajah kondisi, saya kira bukan suatu yang bijak,” lanjutnya.


Kemudian, Lucius mengatakan bahwa yang lebih berguna saat ini adalah kehadirannya sebagai ketua DPR, selain itu dapat pula dukungan dilakukan dengan kebijakan, dibandingkan dengan memasang baliho dengan kata-kata motvasi.


Melihat tanggapan tersebut, Sekretaris PDIP yakni Hasto Kristiyanto berpendapat bahwa pemasangan baliho tersebut semata-mata merupakan bentuk dukungan semangat untuk warga terdampak. Ia menuturkan bahwa kritik merupakan hal yang biasa.


“Sejak zaman Bung Karno dulu kritik sudah biasa,” ungkap Hasto sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.



コメント


bottom of page