Editor : Anisa Fadilah
foto: Pexels.com
Pedagang dan pembeli sembako mengeluhkan harga-harga kebutuhan yang naik drastis, khususnya telur yang meroket di harga Rp32 ribu pada Senin (27/12) di Pasar Slipi Jaya, salah satu pasar tradisional Jakarta Barat.
“Kemarin harga telur Rp30.000 per kilo, saya kira kemarin itu sudah harga tertinggi,” ungkap salah satu pedagang di Slipi Jaya sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.
Mengenai hal ini, Kadma Wijaya selaku Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara berpendapat bahwa naiknya permintaan lah yang menyebabkan harga telur ini kian meninggi.
“Permintaan naik, pembuatan kue mulai banyak, sudah mulai aktivitas tempat hiburan, dan pusat perbelanjaan sudah ramai,” ungkap Kadma.
“Telur ayam posisinya saat ini tidak spekulan, murni karena mekanisme pasar dimana suplai tidak penuhi permintaan. Demand tinggi akibat pemerintah longgarkan PPKM,” lanjutnya.
Menurutnya, adanya pelonggaran PPKM menyebabkan berbagai sektor udaha dan industri mulai melanjutkan kegiatannya, sehingga permintaan terhadap telur ayam menjadi tinggi. Terlebih pada akhir tahun.
“Jadi hotel restoran disesuaikan dengan PPKM membuka kegiatan dan meningkatkan kebutuhan akan telur,”.
Comments