Editor : Anisa Fadilah
foto: republika.co.id
Jakarta, PK
Pada Senin (27/12), Oke Nurwan selaku Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) merespon penyebab harga kenaikan telur. Ia menegaskan, karena tingginya permintaan masyarakat bukan spekulan pasar.
Mengutip dari laman resmi cnnindonesia.com pada Senin (27/12), “Telur ayam posisinya saat ini tidak ada spekulan, murni karena mekanisme pasar dimana suplai tidak penuhi demand (permintaan). Demand tinggi akibat pemerintah lakukan longgaran PPKM,” ujar Oke kepada tim CNNIndonesia.com, Senin (27/12).
Salah satu permintaan datang dari industri pariwisata, antara lain perhotelan, restoran, dan katering yang mana menurutnya pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah mengakibatkan permintaan telur tinggi dan harganya menjadi naik.
Dikutip dari laman resmi cnnindonesia.com pada Senin (27/12), “Jadi hotel, restoran, dan katering (harganya) disesuaikan dengan PPKM membuka kegiatan dan meningkatkan kebutuhan akan telur,” ucapnya.
Ia mengatakan harga telur ayam masih melakukan adaptasi terhadap permintaan pasar dan harga pakan yang tinggi. Dikutip dari laman resmi cnnindonesia.com pada Senin (27/12), “Untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah tengah menggencarkan bantuan sosial (bansos) dalam bentuk telur ayam yang akan dibagikan ke masyarakat kecil. "Upaya pemerintah adalah menyiapkan bansos masyarakat kecil,” tegasnya.
Comentarios