Editor : Anisa fadilah
foto: tirto.id
Jakarta, PK
Pada Selasa (28/12) melalui konferensi pers, Budi Waseso selaku Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog mengungkapkan bahwa perusahaan Bulog terjerat utang senilai Rp 13 triliun yang dipicu akibat adanya pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 1,2 juta ton.
Ia juga mengatakan cadangan beras tersebut merupakan stok hingga minggu ketiga menjelang akhir tahun yang diserap dari petani lokal.
Mengutip dari laman resmi cnnindonesia.com pada Rabu (29/12), “Utang kita ini Rp 13 triliun, Rp 13 triliun itu di mana utang kita? Ya, itu beras CBP yang 1 juta itu ton, kan berasnya dari utang,” kata Budi dalam konferensi pers dikutip dari Detik Finance, Selasa (28/12).
Bentuk penugasan negara harus segera dibayarkan melalui beras CBP. Jika tidak, maka Bulog akan merugi dan bunga akan semakin membengkak. Pemerintah akan membayar beras tersebut ketika sudah tersalurkan kepada masyarakat. Padahal, menurut Budi seharusnya pemerintah membayar pengadaan beras tersebut sesegera mungkin.
Dikutip dari laman resmi cnnindonesia.com pada Rabu (29/12), Bulog dinilai hanya perlu menyiapkan anggaran untuk keperluan distribusi hingga perawatan beras, apabila pemerintah langsung membayarkan beras CBP. Dengan begitu, utang Bulog tidak akan menumpuk.
Comments